


Padang – (4/12/2023) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas (FEB UNAND) mengundang Dr. Hendra Yusran Siry, S.Pi., M.Sc untuk memberikan kuliah umum bagi mahasiswa FEB pada hari Jumat, 1 Desember 2023 di ruang seminar FEB UNAND.
Hendra yang juga merupakan Kepala Pusat Riset Kelautan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan kuliah umum dengan tajuk “Ada Apa Dengan Laut: Lebih Dekat Dengan Ekonomi Biru.”
Kegiatan kuliah umum tersebut dibuka secara langsung oleh Dekan FEB UNAND, Endrizal Ridwan, SE., M.Ec., Ph.D. Dalam sambutannya, Dekan mengungkapkan bahwa saat ini masih kurang melakukan riset terutama di bidang kelatuan. “Kelautan tidak hanya soal ikan, tambak udang tetapi ada peranan atau kontribusi ilmu ekonomi itu sangat besar juga di sana,” imbuh Dekan.
Dekan berharap para mahasiswa akan mendapat pencerahan dari narasumber untuk menemukan ide dan berkiprah di bidang riset kelautan, terutama terkait isu-isu terkini tentang tradable permit kuota penangkapan ikan dan carbon tax.
Apa sih ekonomi biru? Hendra mengungkapkan bahwa ada beberapa definisi tentang ekonomi biru, salah satunya adalah ekonomi hijau di sektor-sektor kelautan (green economy in blue world). Namun ia mengungkapkan bahwa UU 32 tahun 2014 tentang kelautan telah menetapkan definisi Ekonomi Biru.
Menurut penjelasan Pasal 14 ayat 1 UU 32 tahun 2014 tentang kelautan, Ekonomi Biru didefinisikan sebagai sebuah pendekatan untuk meningkatkan Pengelolaan Kelautan berkelanjutan serta konservasi laut dan sumber daya pesisir beserta ekosistemnya dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan prinsip-prinsip antara lain keterlibatan masyarakat, efisiensi sumber daya, meminimalkan limbah, dan nilai tambah ganda (multiple revenue).
Pada kuliah umum tersebut, Hendra menjabarkan tentang tiga pembagian kerangka kebijakan Ekonomi Biru. Pertama, melindungi laut dan sumber dayanya. Kedua, mengurangi tekanan dari aktivitas perikanan yang tidak ramah. Ketiga, menjaga kelestarian wilayah laut.
Lebih lanjut Hendra menjelaskan arah kebijakan pada setiap bagian kerangka Ekonomi Biru. Pada kerangka pertama arah kebijakan pemerintah meliputi Penambahan luas kawasan konservasi laut. Pada Kerangka kedua, Penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota dan Pengembangan perikanan budidaya di laut, pesisir, dan darat yang berkelanjutan. Arah kebijakan pada kerangka ketiga adalah Pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dan Pengendalian sampah plastik di laut. Di penghujung paparannya tentang Ekonomi Biru, Hendra Yusran Siry menyampaikan bahwa Perguruan Tinggi mempunyai peran besar dalam memujudkan potensi ekonomi biru di Indonesia, terutama melalui tridharma perguruan tinggi dalam pengelolaan sumber daya maritim yang berkelanjutan.